Posted by : Unknown Selasa, 25 Februari 2014




A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
    
    Berdirinya bani abbasiyah dikarenakan pada masa pemerintahan Bani Umaiyyah pada masa pemerintahan khalifah Hisyam ibnu abdi al-Malik muncul kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan bani umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan bani hasyim yang dipelopori keturunan al-Abbas ibnu abad al-muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari
golongan syiah dan kaum mawali yang merasa di kelas duakan oleh pemerintahan bani umayyah. Pada waktu itu ada beberapa factor yang menyebabkan dinasti umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran, akhirnya pada tahun 132 H (750 M) tumbanglah daulah umayyah dengan terbunuhnya khalifah terakhir yaitu Marwan bin Muhammad dan pada tahun itu berdirilah kekuasaan dinasti bani abbas atau khalifah abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini keturunan al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw., dinasti abbasiyah didirikan oleh Abdullah ibnu al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 132 H sampai dengan 656 H. selama berkuasa pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, social dan budaya.

    Kondisi Sosial

          Pada Masa Dinasti Umayyah , Kelas Kaum muslim arab yang tinggal di kota suriah menempati tingkatan yang Tertinggi ,Hal itu menimbulkan Rasa iri atau kecemburuan masyarakat islam lainnya ,Oleh karena itu Hal ini yang menjadi Penyebab Utama Runtuhnya Dinasti Umayyah .Kekecewaan yang terusmenerus yang akhirnya membuat mereka memberontak. Berdirinya Dinasti Abbasiyah ini Tidak Terlepas dari bantuan masyarakat muslim lainnya.kaum muslim arab yang mendukung Dinasti Abbasiyah Yaitu Terdiri dari Penduduk Mekah ,Madinah ,Irak ,Dan Kaum Syi’ah Yaitu Kaum Keturunan Ali .Dinasti Abbasiyah ini Behasil mendapatkan dukungan tersebut dikarenakan Seruan sama-sama menjadi Kaum Yang Tertindas dan sama-sama keturunan Hasyim .Dukungan Kaum Muslim Non-Arab yang terbesar dating dari orang-orang Persia .Mereka dianggap sebagai kaum Mawali pada masa Dinasti Umayyah dan Dianggap sebagai warga Negara terabaikan .Dukungan –dukungan tersebut menjadi kekuatan Besar untuk menumbangkan dinasti umayyah ,Di Masa Dinasti Abbasiyah hak-hak mereka semua di samakan .bahkan ,dalam beberapa periode, masyarakat muslim non-arab juga memegang peranan yang penting dalam pemerintahan ,mereka adalah keluarga Bermak,Dinasti Buwaihiyah ,dan Dinasti Seljuk .Keluarga Bermak adalah keluarga bangsawan terpandang asal Balkh,Persia. Khalid bin Barmak Yaitu Orang pertama dari keluarga barmak yang menjalin hubungan dengan Khalifah Dinasti Abbasiyah.

  •    Perkembangan Kebudayaan
     
        Perkembangan Kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah juga di tunjukkan oleh adanya peninggalan-peninggalan bersejarah. Peninggalan itu antara lain berupa Masjid ,Istana ,dan Bangunan Bersejarah Lainnya. Peninggalan bersejarah itu banyak yang masih dapat di saksikan  Hingga sekarang ,itu menunjukan bahwa betapa tingginya peradaban yang telah di capai umat Islam pada waktu itu.
  
    Pada Masa Khalifah Abu Abbas as-Saffah membangun istan al Hasyimiyah .dan yang lebih fenomenal yaitu yang dilakukan oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur ketika membangun Kota Bagdad ,Pembangunan yang memerlukan perencanaan yang matang itu telah menunjukkan Tingginya Kemampuan para ahli bangunan di masa itu.

    Selain itu ,Pada masa Dinasti Abbasiyah telah banyak di bangun Masjid-masjid yang berfungsi sebagai tempat kegiatan umat Islam dan juga menjadi tempat Berkumpulnya para Ulama’,Berdasarkan bentuk dan corak seninya ,pembangunan masjid terbagi menjadi Tiga Periode, yaitu :Periode Permulaan ,Periode Pertengahan ,Periode  Modern  Masjid-masjid  yang dibangun pada masa itu antara lain :
ü Masjid al-Mansur
ü Masjid Raya ar-Risyafah
ü Masjid Jami’ Qasr al-Khilafah
ü Masjid Qati’ah Umm Ja’far
ü Masjid Kufah
ü Masjid Raya Samarra
ü Masjid Agung Isfahan
ü Masjid Talkhatan Baba di Merv
ü Masjid Alauddin Kaikobad di Nedge


  • Kemajuan Politik
   Perkembangan Politik Pada Masa Dinasti Abbasiyah Terbagi dalam Lima Periode .dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan ,Sistem Pemerintahan


B. Perkembangan Ilmu dan Ilmuwan yang berpengaruh pada masa Dinasti
     Bani Abbasiyah     

Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu dinasti Islam yang sangat peduli dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Upaya ini mendapat tanggapan yang sangat baik dari para ilmuwan. Sebab pemerintahan dinasti abbasiyah telah menyiapkan segalanya untuk kepentingan tersebut. Diantara fasilitas yang diberikan adalah pembangunan pusat-pusat riset dan terjemah seperti baitul hikmah, majelis munadzarah dan pusat-pusat study lainnya.
Bidang-bidang ilmu pengetahuan umum yang berkembang antara lain:

a. Filsafat

Proses penerjemahan yang dilakukan umat Islam pada masa dinasti bani abbasiyah mengalami kemajuan cukup besar. Para penerjemah tidak hanya menerjemahkan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa-bangsa Yunani, Romawi, Persia, Syiuria tetapi juga mencoba mentransfernya ke dalam bentuk pemikiran. Diantara tokoh yang member andil dalam perkembangan ilmu danfilsafat Islam adalah: Al-Kindi, Abu Nasr al-Faraby, Ibnu Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, al-Ghazali dan Ibnu Rusyd.

b. Ilmu Kalam

Menurut A. Hasimy lahirnya ilmu kalam karena dua factor: pertama, untuk membela Islam dengan bersenjatakan filsafat. Kedua, karena semua masalah termasuk masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu. Diantara tokoh ilmu kalam yaitu: wasil bin Atha’, Baqilani, Asy’ary, Ghazali, Sajastani dan lain-lain.

c. Ilmu Kedokteran

Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah pada masa itu telan didirikan apotek pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah farmasi. Tokoh-tokoh Islam yang terkenal dalam dunia kedokteran antara lain Al-Razi dan Ibnu Sina.


d. Ilmu Kimia

Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka memperkenalkan eksperimen obyektif. Hal ini merupakan suatu perbaikan yang tegas dari cara spekulasi yang ragu-ragu dari Yunani. Mereka melakukan pemeriksaan dari gejala-gejala dan mengumpulkan kenyataan-kenyataan untuk membuat hipotesa dan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan yang benar-benar berdasarkan ilmu pengetahuan diantara tokoh kimia yaitu: Jabir bin Hayyan.

f. Sejarah

Pada masa ini sejarah masih terfokus pada tokoh atau peristiwa tertentu, misalnya sejarah hidup nabi Muhammad. Ilmuwan dalam bidang ini adalah Muhammad bin Sa’ad, Muhammad bin Ishaq.

g. Ilmu Bumi

Ahli ilmu bumi pertama adalah Hisyam al-Kalbi, yang terkenal pada abad ke-9 M, khususnya dalam studynya mengenai bidang kawasan arab.

h. Astronomi

Tokoh astronomi Islam pertama adalah Muhammad al-fazani dan dikenal sebagai pembuat astrolob atau alat yang pergunakan untuk mempelajari ilmu perbintangan pertama di kalangan muslim. Selain al-Fazani banyak ahli astronomi yang bermunculan diantaranya adalah muhammad bin Musa al-Khawarizmi al-Farghani al-Bathiani, al-biruni, Abdurrahman al-Sufi.
Selain ilmu pengetahuan umum dinasti abbasiyah juga memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan keagamaan antara lain:

a. Ilmu Hadis
Diantara tokoh yang terkenal di bidang ini adalah imam bukhari, hasil karyanya yaitu kitab al-Jami’ al-Shahih al-Bukhari. Imam muslim hasil karyanya yaitukitab al-Jami’ al-shahih al-muslim, ibnu majjah, abu daud, at-tirmidzi dan al-nasa’i.

b. Ilmu Tafsir
Terdapat dua cara yang ditempuh oleh para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Pertama, metode tafsir bil ma’tsur yaitu metode penafsiran oleh sekelompok mufassir dengan cara member penafsiran al-Qur’an dengan hadits dan penjelasan para sahabat. Kedua, metode tafsir bi al-ra’yi yaitu penafsiran al-Qur’an dengan menggunakan akal lebih banyak dari pada hadits. Diantara tokoh-tokoh mufassir adalah imam al-Thabary, al-sud’a muqatil bin Sulaiman.

c. Ilmu Fiqih
Dalam bidang fiqih para fuqaha’ yang ada pada masa bani abbasiyah mampu menyusun kitab-kitab fiqih terkenal hingga saat ini misalnya, imam Abu Hanifah menyusun kitab musnad al-Imam al-a’dzam atau fiqih al-akbar, imam malik menyusun kitab al-muwatha’, imam syafi’I menyusun kitab al-Umm dan fiqih al-akbar fi al tauhid, imam ibnu hambal menyusun kitab al musnad ahmad bin hambal.

d. Ilmu Tasawuf
Kecenderungan pemikiran yang bersifat filosofi menimbulkan gejolak pemikiran diantara umat islam, sehingga banyak diantara para pemikir muslim mencoba mencari bentuk gerakan lain seperti tasawuf. Tokoh sufi yang terkenal yaitu Imam al-Ghazali diantara karyanya dalam ilmu tasawuf adalah ihya ulum al-din.









Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Visitor Counter

Flag Counter

Flag Counter

Free Blog Promotion

Cute Blue Pencil

- Copyright © Kreasi Simi -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -