Posted by : Unknown Kamis, 30 Oktober 2014


Diawali dari hari itu saat dia menanyakan mengapa aku mencintainya.

“ Rel, kamu cinta nggak sama aku ?”
“ Kenapa kamu nanya gitu ? pastilah ku cinta sama kamu”
“ Kenapa kamu bisa cinta sama aku ?”
“ Aku nggak bisa jelasin, tapi bener ku cinta sama kamu”
“ Gimana ku percaya sama kamu, kalau kamu nggak bisa jelasin alasannya ?”
“ ku nggak bisa jelasin, yang pasti ku suka, sayang, dan cinta sama kamu ”
“ Kamu bohong, Biyan aja bisa njelasin alasan dia bisa cinta sama Dwi, masa
   kamu nggak ?”
“ Gimana kalau ku kasih buktinya aja ? terlalu sulit buatku untuk jelasinnya”
“ Nggak mau”

Setiap hari aku bingung karena tingkahnya, dia yang selalu memberikanku banyak pertanyaan tentang cinta, “mengapa kamu mencintaiku?” selalu dia menanyakan hal itu kepada ku. Maafkanlah aku, aku harus membohongimu, Ku paparkan dengan jelas alasanku mengapa ku mencintaimu, walau hatiku tidak berpendapat begitu. Kau cantik, Suaramu merdu, senyummu menggoda, sikapmu bijaksana dan peduli kepadaku,dan setiap gerakanmu membuat ku jatuh hati kepadamu.
Kau tersenyum bahagia saat mendengar itu,walau senyum itu hanya bertahan sebentar, Setelah Mobil itu telah merenggut semua milikmu, Kecantikanmu, Senyummu, bibirmu telah kaku dan diam membisu, Warna merah mendominasi wajahmu yang dulu putih merona, air mata ini tak lagi terbendung lagi.
Dua minggu berlalu, tetapi engkau hanya diam dan kaku terbaring di ranjang rumah sakit, walau ku sesekali melontarkan pertanya’an kepadamu, tetap saja engkau tak mau menjawabnya, Air mata ini tak henti-hentinya menetes, Lidah ku terasa pahit dan tak sanggup lagi merasakan makanan yangmasuk ke dalam mulutku.
Tapi sekarang, semua alasan bohongku telah musnah, semua yang aku katakan, yang aku jadikan alasan untuk mencintaimu telah hilang. Kecelakaan itu merenggut semua hal yang menjadi alasanku, akankah aku terus mencintaimu sekarang? Apakah iya aku tetap mencintaimu saat sudah kehilangan alasan untuk mencintaimu? Tidak mungkin aku merubah alasanku untuk mencintaimu.

Kau selalu mengulang pertanyaan itu, dan berlanjut marah jika aku tidak menjawab pertanyaanmu, sejujurnya aku tidak tau, tidak mengerti mengapa aku mencintaimu. Maafkan aku, aku membohongimu, berbohong dengan sejumlah alasan yang kuberikan agar engkau percaya bahwa aku mencintaimu. Hingga kini, hingga semua sudah hilang, aku tetap mencintaimu meskipun hal yang menjadi alasanku sudah hilang. Sejujurnya, dulu, esok, nanti dan seterusnya aku akan tetap mencintaimu. Aku tak peduli apa yang akan menjadi alasanku untuk mencintaimu, meskipun aku tidak tau apa yang harus aku jadikan alasan nanti jika engkau bertanya. Aku tidak peduli bagaimana engkau sekarang, aku tetap mencintaimu!! Mencintaimu tanpa alasan. J


(Cerpen Oleh : Adinda Dwi S. S.)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Visitor Counter

Flag Counter

Flag Counter

Free Blog Promotion

Cute Blue Pencil

- Copyright © Kreasi Simi -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -